●● SUMBEREJO SEMARAK ●●

LEGENDA SUMBEREJO




Legenda / Asal Usul Desa :

            Konon pada abad ke 18 dalam pemerintahan mataram terkenal dengan seorang senopati perang wanita nyi ageng Serang, mereka sangat gigih untuk mengusir belanda bahkan sampailah ke pesisir utara jawa. Dalam [perjalanan dari daerah selatan pulau jawa menuju ke utara untuk mengangkut bekal, dan persenjataan menggunakan gajah. Salah satu dari pengukut nyi ageng Serang adalah ki Ageng Tuloh Watu.

            Dalam situasi perang terdesak oleh colonial belanda Ki Ageng Tuluh Watu sempat singgah atau mesanggrah di suatu tempat yang mana di tempat itu terdapat sumber air yang berdasarkan cerita tempat itu di huni berbagai mahluk halus atau sering dikatakan tempat yang angker wingit dan menakutkan.

            Karene Ki Ageng Tuluh Watu dan pengukutnya ingin sekali nertempat tinggal dan menetap di tempat itu dan berharap untuk menjadikan tempat itu menjadi desa yang ramai
( Bhs. Jawa REJA ) Sumber air itu dipindahkan dengan segenap penghuninya ( Mahluk halus penunngu ) dengan menggunakan kranjang moto erake sebelah barat desa
( Sedawung ) dalam sebuah belik ( sendang kecil ) .

            Setelah sumber air dan segenap penghuninya dipindahkan tempat itu menjadi tempat yang ramai dan banyak penghuninya dan bahkan dibangunlah masjid di tempat itu dan rumah- rumah penduduk. Oleh Ki Ageng Tuluh Watu tempat itu dinamakan Sumberejo ( Krajan Kidul Rt 02 / Rw 02 / TPA ).

            Ki Ageng Tuluh Watu sebagai penurun tahta pemerintahan dan cikal bakal desa Sumberejo dan sebagai naluri seorang senopati berserta gajahnya masih terus menyusur musuh ke utara di suatu tempat gajah itu sering menjilat / ngambus batu besar yang asin
( Dusun Ngasinan ) Ke barat sang gajah membuat kubangan ( Dusun Kubang ) Berjalan ke utara gadingnya patah ( Dusun Gading ), Sang gajah ngamuk bubud semua pepohonan
( Dusun Bubudan ) dan seterusnya alkisah desa Segiri, Terban , Sawur dan lain-lain dan berakhir terbelok menjadi batu besar / batu Gajah di Sengrong Terban.